Thursday, February 1, 2018

Temuan Terbaru, Ternyata Kunyit Bisa Mencegah Alzheimer

Temuan Terbaru, Ternyata Kunyit Bisa Mencegah Alzheimer
Kandungan kurkumin dalam kunyit
bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah alzheimer.

Khasiat kunyit sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bumbu kaya manfaat ini sudah sejak ribuan tahun dikenal sebagai anti peradangan atau inflamasi. Namun, para peneliti tidak pernah berhenti melakukan penelitian untuk menggali berbagai manfaat dari kunyit. 

 Seperti dikutip dari www.womenshelath.com.au, Januari 2018, studi terbaru yang dilakukan oleh periset dari University of California, Los Angeles (UCLA), mengungkap khasiat mengejutkan yang tersembunyi dibalik rempah asal Indonesia ini. Ternyata kunyit tidak hanya memiliki manfaat mengurangi risiko kanker prostat, penyakit jantung, melawan bakteri dan virus, menghilangkan rasa sakit, tapi juga dikaitkan dengan peningkatan memori yang dapat mencegah kepikunan.

 Semua manfaat kesehatan kunyit ini berasal kurkumin, senyawa dibalik pigmen kuning yang dihasilkan kunyit. Para periset UCLA melakukan penelitian kepada 40 orang dewasa yang memiliki masalah penurunan memori ringan, berusia antara 50 hingga 84 tahun. Peserta dibagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok diberi perlakukan khusus mengonsumsi 90 miligram curcumin dua kali sehari, sedangkan kelompok yang lain menjadi plasebo (tanpa perlakuan khusus). Selama 8 bulan eksperimen, peserta melakukan tes kognitif untuk mengukur tingkat memori atau daya ingat mereka. 

Baca Juga : 5 Trik Agar Fokus Saat Bercinta

selain itu, tiga puluh orang diantara mereka (separuhanya mengonsumsi kurkumin dan separuh tidak) dilakuan pemindaian otak pada awal dan akhir penelitian untuk memeriksa kadar protein abnormal yang disebut beta-amyloid dan tau. Dua protein ini dikaitkan dengan penyebab penyakit Alzheimer. 

Pada akhir penelitian, periset menyimpulkan kelompok yang mengonsumsi kurkumin mengalami peningkatan daya ingat atau memori sebanyak 28% , sedangkan kelompok plasebo tidak mengalami perubahan yang signifikan. Selain itu, para peneliti juga menemukan dampak positif pada peningkatan mood atau suasana hati positif pada kelompok yang mengonsumsi kurkumin.

Setelah menganalisis pemindaian otak para 30 peserta tersebut, periset menemukan peserta yang mengonsumsi kurkumin memiliki tingkat protein abnormal lebih rendah, khususnya di area otak yang mempengaruhi memori dan emosi.

 Penulis Studi, Gary W. Small, M.D., yang juga Direktur Pusat Panjang Panjang UCLA menjelaskan kurkumin merupkan antioksidan yang bisa melawan peradangan. Artinya, semakin besar peradangan yang terjadi di otak, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami masalah kognitif dan depresi. Sebaliknya, semakin kecil peradangan otak, maka semakin sedikit masalah kognitif yang dialami.

Namun, penelitian serupa belum dilakukan kepada kelompok dengan usia yang lebih muda dan sehat. Padahal, lanjut Dr Small, penelitian lain menunjukkan bahwa akumulasi amyloid dan tau, serta peningkatan peradangan terjadi pada usia dewasa muda dan paruh baya. Jika penelitian ini dilanjutkan pada tentang usia tersebut, tentunya memiliki manfaat yang lebih potensial.

Masalah lainnya, ujar dia, kunyit hanya menghasilkan 5% kurkumin sehingga Anda harus mengonsumsi dalam jumlah yang banyak untuk merasakan manfaatnya. Dia menyarankan untuk mengunyah kunyit mentah agar manfaatnya lebih terasa, atau selalu menambahkan bumbu kunyit dalam setiap makanan Anda.

“Lebik baik menaburkan kunyit ke makanan yang sudah terbukti dapat melawan peradangan seperti salmon dan tuna,” ujar Keri Gans, M.S., R.D.N. C.D.N., Pada penelitian lain ditemukan bahwa ikan berlemak memiliki efek anti inflamasi karena kandungan asam lemak omega-3. (R)

Blog ini tempat berbagi informasi dan inspirasi dari penulis


EmoticonEmoticon