Sebuah penelitian terbaru menyatakan berdiri
selama enam jam sehari dapat mencegah kenaikan berat badan, bahkan membantu
penurunan berat badan. Ini mungkin satu hal yang patut disyukuri oleh para
kasir dan para spg mini market dan mall karena diwajibkan untuk berdiri selama bekerja
melayani konsumen.
Para peneliti menganalisis data untuk
membandingkan berapa kadar kalori yang dibakar tubuh saat duduk dengan saat
berdiri. Dari 46 penelitian dengan 1.184 peserta, periset menemukan bahwa
berdiri membakar 0,15 kkal per menit lebih banyak daripada duduk.
Jika seseorang dengan berat 65 kilogram yang biasa bekerja harian dengan berdiri, kemudian diganti duduk sepanjang hari, maka dia akan kehilangan kesempatan untuk
mengeluarkan 54 kilokalori per hari. Dengan asumsi, jumlah makanan yang dikonsusmi sama setiap
harinya, maka berat badan orang tersebut akan naik 2,5 kilogram per tahun dan
10 kilogram dalam sempat tahun.
“Berdiri tidak hanya membakar lebih banyak
kalori, aktifitas tambahan pada otot dapat menurunkan tingkat serangan jantung,
stroke, dan diabetes sehingga keuntungan berdiri tidak sekedar mengontrol berat
badan (tapi juga untuk kesehatan),” kata penulis senior, Profesor Francisco Lopaz-Jimenez yang juga
Kepala Pencegahan Penyakit Kardiologi di Mayo Clinic di Rochester.
Perbedaan energi yang dikeluarkan antara
berdiri dengan duduk yang diungkapkan oleh penelitian ini mungkin agak berbeda
dengan fakta keseharian. Sebab, dalam penelitian ini, partisipan diminta
berdiri dalam kondisi diam, tanpa melakukan gerakan apapun. Padahal,
kenyataannya seseorang akan membuat gerakan-gerakan kecil saat berdiri.
“Penelitian kami mungkin akan dianggap remeh
karena ketika orang berdiri, mereka cenderung melakukan gerakan spontan seperti
bergeser, menggoyangkan kaki, melangkah ke depan dan ke belakang. Orang bahkan
mungkin cenderung berjalan ke lemari arsip atau tempat sampah,” ujar Profesor
Lopez.
Periset
menyimpulkan bahwa perubahan perilaku dari kebiasaan duduk ke berdiri
ini dapat membantu mengurangi risiko penambahan berat badan jangka panjang.
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah strategi
tersebut efektif dan praktis sebab implikasi kesehatan jangka panjang dari
berdiri lama harus diselidiki juga.
"Penting untuk menghindari duduk
berjam-jam dalam waktu tertentu. Berdiri adalah langkah awal yang sangat baik,
bukan berarti menafiikan bahwa duduk lama itu tanpa bergerak sama sekali.
Namun, siapa tahu dengan lebih banyak aktifitas fisik ringan memberi banyak
keuntungan (bagi kesehatan tubuh),” tuturnya. (R)
EmoticonEmoticon