Batas gorengan yang boleh dimakan sehari adalah 6 potong gorengan. |
Kebiasaan
fokus bekerja membuat saya sering lupa makan, jika sudah mencapai ambangnya
terkadang lapar sudah tidak terasa lagi. Namun, ironisnya, keinginan ngemil
tetap ada. Maklum kan, cemilan yang merakyat adalah gorengan, renyah, gurih dan
nikmat.
Nah,
awalnya saya nggak ngerti nih, berapa batas gorengan yang boleh dimakan dalam
satu hari agar tidak berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Jadi, selama
gorengannya enak dan sesuai selera, saya embat aja, kadang tidak terasa, enam
sampai tujuh gorengan ludes masuk ke perut. Hik..hik..sekarang saya sudah tidak
heran, walau jarang makan nasi, tapi timbangan badan terus naik. Ternyata ini
jawabannya.
Baca juga : Ketofastosis, Tren Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Degeneratif
Baca juga : Ketofastosis, Tren Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Degeneratif
PakPakar gizi menjelaskan batas lemak yang disarankan untuk dikonsumsi adalah 30% dari total kebutuhan kaloria harian kita. Rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa sekitar 1500 sampai 1800 kalori, jadi lemak yang dikonsumsi maksimal 600 kalori.
Jika
satu gram lemak mengandung 9 kalori, maka lemak yang boleh dikonsumsi adalah 66
gram. Kalau dikonversikan ke minyak, satu sendok minyak memiliki berat 10 gram,
maka dalam satu hari, kita hanya boleh mengonsumsi enam sendok makan.
Jika
diasumsikan ke gorengan, jika satu gorengan mengandung satu sendok minyak, maka
batas maksimal gorengan yang boleh dikonsumsi, tanpa mengonsumsi sumber lemak
yang lain, hanya 6 potong gorengan. Jadi, batas gorengan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari itu hanya 6 potong gorengan, dengan catatan tidak ada asupan lemak jenuh lainnya.
Namun, realitas masyarakat kita hampir dalam
setiap olahan masakan menggunakan minyak atau margarin. Misalnya untuk
menggoreng, menumis sayur, hingga membakar ikan menggunakan campuran minyak dan
margarin. Belum lagi mengonsumsi lemak dari kulit ayam, susu, dan telur yang juga merupakan sumber lemak jenuh.
Sehingga, ada ahli kesehatan yang dengan tegas menyatakan untuk tidak mengonsumsi gorengan, serta
mengurangi penggunaan minyak saat mengolah makanan. Biasanya untuk mengolah sayur dengan
cara merebus dan mengukus. Begitu juga dengan mengolah ikan dengan memepes,
memanggang, dan memindang dengan menggunakan seminimal mungkin minyak goreng.
Bahaya Gorengan
Apa
bahaya mengonsumsi makanan yang digoreng, terutama gorengan pinggir jalan yang
menggunakan minyak jelantah hingga berwarna hitam? Ahli gizi menjelaskan, walau
menggunakan minyak zaitun sekalipun, jika dipanaskan tinggi akan berubah
menjadi lemak trans yang berbahaya bagi tubuh. (7 Aktivitas Menurunkan Risiko Kanker Payudara)
Ketika
lemak trans atau kolesterol jahat ini berlebih di dalam darah, dia akan
menempel pada pembuluh darah yang luka. Jika tidak dihentikan dan penempelan
terjadi setiap hari, maka dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah atau
stroke.
Bahaya
lain dari gorengan dapat meningkatkan faktor keganasan kanker akibat reaksi
minyak dengan baja, serta pembungkus gorengan yang biasanya menggunakan alas
koran. Alas koran ini dapat menimbulkan zat karsinogen yang memicu perkembangan
sel kanker dalam tubuh.
Nah,
ternyata gorengan tidak hanya menyumbang obesitas akibat kelebihan lemak dalam
tubuh, yang lebih berbahaya justru penyumbatan pada pembuluh darah dan pemicu
sel kanker. Gimana nih para penyuka gorengan? Anda sudah tahu batas gorengan yang boleh dimakan dalam satu hari sesuai pendapat ahli gizi. Apakah ini akan mengubah pikiran Anda untuk menghindari atau mengurangi konsumsi gorengan? (R)
EmoticonEmoticon