Wanita yang menyusui berisiko lebih kecil terkena kanker payudara. |
Siang itu, kantorku kedatangan petugas medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk melakukan screening payudara kepada karyawan perempuan. Screening ini merupakan salah satu upaya mencegah kanker payudara. Usai discreening payudara, salah satu teman kantor mengeluhkan ditemukannya penebalan jaringan pada kelenjar payudara bagian kiri. “Waduh kok bisa ya, padahal aku makannya nggak macam-macam lo,” ujarnya.
Bahkan,
beberapa rekan kerja saling curhat tentang hasil pemeriksaan screening
tersebut. Ada salah satu rekan yang hasil screeningnya bersih, tidak ada
penebalan di kedua payudara. Dan, dia mengaku rajin mengonsumsi lalapan serta
buah-buahan.
Usai
memeriksa beberapa karyawan perempuan di kantor tempat saya bekerja, tenaga
medis yang melakukan pemeriksaan memberikan pemaparan. “Bagi yang ditemukan penebalan jaringan
kelenjar susu pada payudaranya tidak perlu panik dan khawatir berlebihan.
Penebalan itu bisa disebabkan oleh hormon, dan gaya hidup yang kurang sehat.
Tidak semua penebalan berujung kepada kanker, penebalan jaringan kelenjar susu
itu bisa diobati dengan memperbaiki gaya hidup, mengonsumsi makanan sehat dan
seimbang, rajin berolahraga, dan kurangi stres,” tuturnya.
Nah,
apa saja yang dapat menurunkan risiko atau mencegah kanker payudara? Simak
beberapa hasil penelitian para pakar kesehatan berikut ini :
Aktivitas Fisik
Salah
satu hasil penelitian di Amerika Serikat yang mensurvei 1,4 juta orang
menemukan bahwa aktifitas fisik yang tinggi atau olahraga dapat menurunkan
risiko 13 jeni kanker yang berbeda, termasuk mengurangi risiko kanker payudara
hingga 10%.
Penelitian
di Kanada juga menemukan bahwa menambah jumlah aktivitas fisik mingguan 150
sampai 300 menit dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause sebab secara signifikan
mengurangi lemak tubuh, terutama pada wanita gemuk atau obesitas. (Ini Gejala Kanker Payudara)
Dengan
berolahraga akan menurunkan tingkat sirkulasi estrogen dalam tubuh, serta
mengelurkan toxin atau racun dalam tubuh dengan jumlah yang cukup signifikan.
Aktifitas olahraga juga dapat mengaktifkan fungsi syaraf dan otot tubuh
manusia.
Konsumsi Banyak Sayur dan Buah
Sebuah
penelitian berskala besar di Amerika Serikat menyatakan konsumsi buah yang
tinggi semasa remaja sekitar 2,9 porsi per hari dapat menurunkan risiko kanker
payudara sebesar 25% dibandingkan dengan konsumsi buah 0,5 porsi per hari.
Para
peneliti menyarankan untuk mengonsumsi dua porsi apel per minggu, pisang dan
anggur selama masa remaja karena signifikan dalam mencegah kanker payudara.
Juga disarankan mengonsumsi dua porsi jeruk dan sayuran kankung pada awal masa
dewasa.
Wanita
muda yang makan lebih banyak serat pada awal masa dewasa memiliki risiko kanker
payudara 12% hingga 19% lebih rendah daripada mereka yang makan lebih sedikit
atau tidak memiliki serat sama sekali. Makanan dengan kadar serat tertinggi
meliputi kacang merah, lentil, sereal gandum, buah dan sayuran hijau.
Kurangi Konsumsi Lemak Jenuh
Lemak
yang buruk atau lemak jenuh ditemukan pada produk daging dan susu seperti
daging yang mengandung lemak, keju, mentega. Mengonsumsi lemak jenuh ini
dikaitkan dengan kepadatan payudara yang lebih tinggi di masa dewasa nanti yang
merupakan salah satu faktor risiki kanker payudara yang paling kuat. (Batas Gorengan Yang Boleh Dikonsumsi Dalam Satu Hari)
Periksa Gigi Secara Rutin
Penelitian
di Amerika Serikat kepada 65.000 peserta wanita yang berusia 54 sampai 86 tahun
menemukan peserta yang memiliki penyakit gusi 14% lebih tinggi untuk berkembang
dan berisiko mengalami kanker payudara.
Penelitian
ini mendukung penelitian sebelumnya yang juga menemukan bahwa penderita
penyakit gusi menghadapi risiko kanker tertentu yang lebih tinggi. Secara teori
dijelaskan bahwa patogen berbahaya dapat dibawa ke air liur dan plak gigi, atau
melalui jaringan gusi yang sakit ke dalam sirkulasi darah.
Hindari Minuman Alkohol
Banyak
penelitian yang mengungkapkan bahwa meminum minuman yang mengandung alkohol
meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Wanita yang mengonsumsi 2-5 gelas
alkohol sehari meningkatkan risiko 150% dibandingkan dengan wanita yang tidak
meminum alkohol sama sekali.
Konsumsi
minuman beralkohol ini dikaitkan dengan peningkatkan kadar hormor estrogen yang
merupakan salah satu hormon memicu pertumbuhan sel kanker payudara.
Menyusui
Bagi
Ibu-Ibu yang memiliki bayi disarankan untuk menyusui bayinya secara ekslusif
selama 6 bulan. Pemberikan Air Susu Ibu (ASI) ini tidak hanya menyehatkan dan
bermanfaat untuk anak, tapi juga bagi Ibu yang menyusui.
Beberapa
penelitian mengemukakan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil
menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak pernah menyusui. Para
ahli mengklaim, aktivitas menyusui menjaga tingkat esterogen stabil dalam tubuh
sehingga memperkecil risiko kanker payudara.
Screening Payudara
Wanita
yang berusia diatas 50 tahun memiliki risiko terkena kanker payudara lebih
tinggi. Untuk itu, disarankan melakukan screening atau pemeriksaan dini secara
rutin agar terhindar dari kanker payudara.
Beberapa
faktor lain yang harus dihindari untuk menurunkan risiko kanker payudara adalah
menghindari radiasi kimia seperti CT Scan, pemeriksaan MRI, dan rotgen. Jangan
melakukan terapi hormon pascamenopause, hindari konsumsi pil KB, jangan gunakan
bra ketat, dan menghindari penggunaan
deodoran. (R)
EmoticonEmoticon